Friday, September 19, 2008

Lebaran Akbar

Alhamdulillah, sejauh ini, masyarakat tidak lagi diresahkan dengan isu penetapan Hari Raya Idul Fitri 1429 H. Dua kubu dengan metodenya masing-masing, rukyat dan hisab, yang biasanya baku debat rupanya bisa juga bersatu. Suatu itikad baik untuk bersatu yang berarti memberi sinyal baik bagi ummat atau sekedar kebetulan semata yang karena ijin Allah, alam mempertemukan pendapat mereka?
Apapun alasannya, saya melihat kondisi posisi bulan untuk penanggalan Ramadhan kali ini sangat bersahabat. Posisi bulan sempurna, cuaca mendukung dan penanggalan Masehi dan Hijriah sama, serasa berkonspirasi untuk memberikan ketentraman. Maka, secara bodo-bodoan saya amati dan analisis fenomena itu dengan kurva lonceng seperti gambar di bawah.

Pertama, dengan penampakan bulan pada tanggal 2 Ramadhan, saya yakin bahwa penetapan awal puasa sudah tepat. Kedua, penampakan bulan terus saya amati dan mencapai puncaknya (full moon) pada tanggal 15 Ramadhan. Ketiga, dengan logika kurva lonceng (same as others), saya yakin bahwa akhir puasa (no moon) akan jatuh pada 15 hari ke depan. Dan itu artinya puasa tahun ini akan genap 30 hari atau berakhir pada 30 September 2008.
Kesimpulanku, Allah melalui kuasa-Nya telah mempersatukan dan mempertemukan pendapat umara dan ulama sampai pada titik tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan. Alhamdulillah, Insya Allah, kitapun akan merasakan kembali Lebaran Akbar.

No comments: