Tuesday, December 16, 2008

Mudik Long Week End

Akhir pekan ke-51 tahun ini bakal jadi libur panjang. Libur standar 2 hari, masih didahului libur natal dan cuti bersama, plus libur tahun baru 1430 H. Jadi total dapat libur 5 hari. Bagi yang mau nambah cuti malah bisa makin panjang karena nyambung dengan tahun baru.
Libur panjang gini pasti menjadi berkah buat yang doyan jalan. Buat yang maunya simpel, sekedar jalan di kawasan sekitaran Jakarta sudah pasti jadi tujuan utama. Bogor, Puncak, dan Bandung udah pasti bakal kebanjiran turis lokal, orang Jabotabek yang maniak bermobil ria. Gimana nggak di bilang maniak, soalnya sehari-harinya aja udah puluhan kilometer jalan dilalui, kenapa pula kalau liburan masih doyan ngukur jalan.
Tapi karena maniak bermobil ria itu pula, seperti pengalaman yang sudah-sudah, momen libur panjang seperti ini bakal dijadikan kesempatan buat mudik. Libur 5 hari rasanya sudah cukup buat orang yang kampungnya tidak terlalu jauh. Jabar, Jateng atau Lampung. Tapi bagi orang yang ngambil cuti sampai tahun baru, tentu kesempatan untuk pergi jauh jadi makin besar. Seorang teman malah merencanakan liburan ke Bali. Bawa mobil lagi.
Disamping karena addict atau maniak, bermobil diakui memang lebih praktis dan murah buat berpergian bersama keluarga. Sulitnya tiket jarak jauh dan angkutan umum di tempat tujuan memang jadi hambatan kalau mengandalkan angkutan umum. Belum lagi, di masa peak seperti sekarang, pasti semua tiket melambung naik.
Minimnya pilihan ini akan memaksa untuk bermobil dan kembali memadati jalur mudik. Memang volumenya akan jauh sedikit dibandingkan dengan volume arus lalulintas saat mudik lebaran. Namun gawatnya, situasi ini kadang membuat lengah aparat pengatur lalu lintas dan semua hal yang terkait dengan kebutuhan selama di jalur mudik. Ketidaksiapan aparat perlu diwaspadai karena bisa-bisa kemacetan sudah bakal terjadi tidak lagi di jalur pantura tapi mulai dari gerbang tol jatibening atau simpang susun JORR.
Saya inget libur panjang tengah tahun lalu, saya berniat konvoi dengan adik yang di Bandung mudik ke Pekalongan. Gak tahu kenapa feeling saya kok nggak sreg dan akhirnya membatalkan pergi. Karena ada urusan penting, adik saya memutuskan tetap mudik sendiri. Esoknya, ketika lewat jalan tol Cikampek saya melihat kemacetan di jalan tol sudah sampai di Cawang. Buru2 saya telpon adik saya, dia menjawab baru sampai Sumedang dan katanya lancar-lancar aja. Syukurlah. Malamnya adik saya telpon balik, katanya lagi kena macet lebih 4 jam di Losari. Walah-walah.
Pengalaman yang sudah-sudah, kerepotan tidak disitu saja tetapi juga antrean di SPBU, habisnya persediaan makanan di rumah-rumah makan sepanjang jalur pantura, dan kerawanan kriminalitas karena minimnya pengamanan.Mengandalkan aparat apa bisa maksimal wong yang ginian mungkin nggak dianggarkan. Jadi sekedar mengingatkan, buat yang pengin mudik di long week end kali ini agar waspada dan mempersiapkan diri dengan lebih baik. Misalnya, jangan isi bensin menunggu tanki kosong dan siap-siaplah dengan makanan yang siap santap. Mobil juga harus sehat karena nggak aka nada yang namanya bengkel siaga. Asal antisipatif, mudah-mudahan, libur kali ini lebih bisa dinikmati. Selamat berpiknik, selamat berbelanja, dan berbagi di tempat tujuan karena itu akan membantu pemerataan.

No comments: